KEMBALI KE ARTIKEL
17 November 2023

Konser Coldplay di Jakarta sudah lama ditunggu-tunggu oleh ribuan penggemar di stadion Gelora Bung Karno (GBK). Besarnya antusiasme band dengan lantunan lagu “Viva la Vida”, “Yellow”, dan “Fix You” ini tidak main-main.

Beberapa jam sebelum konser berlangsung para penggemar sudah memadati kawasan stadion Gelora Bung Karno. Wajar saja, butuh penantian sekitar 25 tahun untuk menunggu band asal Inggris tersebut tampil perdana di Indonesia. 

Rangkaian tur konser bertajuk “Music of the Spheres Tour 2023” ini Chris Martin membawakan 20 lagu yang dinyanyikan di depan sekitar 80 ribu penonton. Stadion GBK pun tampak penuh warna kala konser Coldplay terselenggara. Yuk, intip fakta menarik tentang stadion GBK sebagai venue konser Coldplay di Jakarta melalui ulasan berikut.

Fakta Menarik Stadion GBK untuk Konser Coldplay di Jakarta

GNET Indonesia akan merangkum serangkaian fakta menarik tentang serba-serbi konser coldplay di Jakarta. Simak selengkapnya:

  1. Biasa Menjadi Venue Konser Musisi Ternama

Walau fungsi utama Stadion Utama GBK diperuntukkan perhelatan olahraga sepakbola. Namun, nyatanya stadion ini cukup fungsional. Stadion ini juga kerap digunakan untuk menggelar konser untuk musisi-musisi besar maupun internasional.

Adapun beberapa musisi besar yang sudah pernah singgah di Stadion Utama GBK adalah One Direction, Ed Sheeran, Guns N Roses, Linkin Park, Bon Jovi hingga Blackpink.  Di penghujung tahun 2023, menjadi giliran Coldplay untuk unjuk gigi di stadion yang dibangun oleh arsitek terkemuka asal Indonesia, Friedrich Silaban.

  1. Didukung Kapasitas “Jumbo”

Stadion yang terletak di kawasan Jakarta Pusat ini pada awalnya dibangun dengan kapasitas hingga 110.000. Namun, dengan seiring waktu dan memperhatikan standar keamanan internasional, kini Stadion Utama GBK memiliki sekitar 78.000 kursi.

Jumlah tersebut terhitung “Jumbo” dan menjadi salah satu stadion dengan kapasitas terbesar di Asia bahkan dunia. Stadion Utama GBK didukung dengan sistem kursi tunggal berstandar keamanan FIFA. Hal ini memungkinkan proses evakuasi dalam waktu 15 menit ketika terjadi keadaan darurat yang tidak diinginkan.

Stadion Gelora Bung Karno pun ramah akan kaum disabilitas. Bagaimana tidak? Stadion ini telah menyediakan ratusan kursi difabel disertai akses yang ramah untuk menuju lokasi tersebut. 

  1. Pencahayaan Lampu Optimal

Saat ini Stadion Utama GBK telah memiliki penerangan dari lampu berkekuatan 3.500 lux. Kemampuan ini dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 1.200 lux.

Walau mempunyai kekuatan besar, tidak serta-merta membuat Stadion Utama GBK menggunakan daya listrik yang besar pula. Itu karena lampu yang digunakan telah menerapkan teknologi LED lighting system. Jadi, konsumsi listriknya lebih hemat sampai 50 persen dan mempunyai kualitas pencahayaan dengan tiga kali lebih baik.

  1. Sempat Berganti Nama

Tahukah Kamu? Ternyata Stadion Gelora Bung Karno sebelumnya pernah berganti nama karena alasan politis. Ini terjadi pada tahun 1969. Ketika itu Presiden Soeharto memimpin rezim Orde Baru di Indonesia. Beliau mempunyai kebijakan de-Soekarnoisasi yang mana hal tersebut menjadikan stadion ini diubah namanya menjadi Stadion Utama Senayan. 

Setidaknya butuh waktu 14 tahun hingga pada akhirnya nama ini dikembalikan menjadi Stadion Gelora Bung Karno. Tepatnya saat era reformasi dimulai dengan berdasar pada Surat Keputusan Presiden Nomor 7/2001 yang telah ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 17 Januari 2001.

  1. Mengusung Konsep Atap Temu Gelang

Stadion Utama GBK mengusung konsep atap Temu Gelang. Bentuknya menyerupai cincin raksasa yang mana dapat menjadi tempat berteduh untuk para penonton yang ada di tribun. Para penonton pun dapat lebih nyaman ketika sedang menonton pertandingan karena tidak terpapar secara langsung oleh sinar matahari dan hujan.

  1. Salah Satu Aset Termahal Indonesia

Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi salah satu aset termahal yang dimiliki oleh Indonesia. Nilainya telah menembus Rp 348 triliun. Aset ini terus meningkat nilainya dari tahun ke tahun.

Kawasan strategis yang terletak di tengah kota Jakarta menjadikan harga tanah dari aset nilai terus melonjak. Mengutip dari laman CNN, harga tanah untuk kompleks Stadion Utama GBK sekitar Rp 345 triliun. Sedangkan untuk bangunannya berkisar Rp 3 triliun.

Penutup

Demikian ulasan tentang fakta menarik Stadion Utama GBK yang telah menjadi venue konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 lalu. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru untuk Kamu. Temukan lebih banyak ulasan tentang tips dan trik konstruksi lainnya bersama GNET Indonesia.