Search

Gnetion, Lebih dari Sekadar Komunitas

Gambar Komunitas Gnetion

Popular Articles

Ukuran Papan Gypsum dan Cara Hitung Total Kebutuhannya

Memilih ukuran papan gypsum yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tampilan plafon yang rapi dan kokoh. Gypsum memiliki sifat yang mudah dibentuk dan ringan sehingga material ini menjadi andalan untuk plafon. Dengan berbagai ukuran yang tersedia, Kamu mungkin merasa bingung menentukan pilihan dari papan yang tersedia di pasaran. Sebagai solusi, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar berbagai ukuran papan gypsum yang umum digunakan, cara menghitung kebutuhan gypsum, serta aplikasinya.Ukuran Papan GypsumPada dasarnya, ukuran papan gypsum bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi. Berikut adalah beberapa ukuran papan gypsum yang pasti Kamu temui di pasaran.1. Ukuran Papan Gypsum Lebih KecilUkuran papan gypsum yang pertama adalah ukuran yang lebih kecil dari ukuran standar. Ukuran papan gypsum ini, yaitu 1,2 m x 0,6 m. Dimensinya yang lebih ramping, ukuran yang lebih kecil ini sering digunakan untuk memperbaiki bagian dari dinding dan plafon.Adapun keuntungan dari ukuran papan gypsum yang lebih kecil adalah kemudahan dalam penanganan dan pemasangan, terutama di area yang sulit dijangkau. Papan gypsum dengan ukuran lebih kecil ini juga sangat ideal untuk proyek DIY (Do It Yourself) karena lebih ringan dan mudah untuk dipotong dan disesuaikan.2. Ukuran Papan Gypsum StandarPada umumnya, papan gypsum yang ada di pasaran memiliki ukuran standar 1,2 m x 2,4 m. Memiliki ketebalan 9 mm sampai 12 mm, kuran ini dianggap standar karena paling mudah ditemukan di pasaran dan cocok untuk berbagai aplikasi, baik untuk plafon maupun dinding interior.Adapun papan gypsum yang memiliki ketebalan 9 mm biasanya digunakan untuk pelapis dinding dan langit-langit. Sementara itu, papan gypsum dengan ketebalan 12 mm biasanya digunakan untuk aplikasi partisi, plafon, pelapis dinding, dan elemen dekoratif yang estetik.Baca Juga: Ketahui Jenis-Jenis Papan Gypsum dan Masing-Masing Keunggulannya3. Ukuran Gypsum dengan Ukuran KhususSelain ukuran standar, terdapat juga papan gypsum dengan ukuran khusus yang bisa dikustomisasi. Sebagai contoh, papan gypsum dengan panjang mencapai 3,6 m ideal untuk menutupi area yang lebih luas tanpa banyak sambungan untuk meningkatkan kekuatan dan estetika dinding dan plafon.Bukan hanya itu, ketebalan khusus lebih dari 15 mm biasanya ditujukan untuk dinding tahan api (fire-rated walls) atau dinding yang memerlukan isolasi suara tambahan (acoustic walls). Papan gypsum ini dapat digunakan dalam konstruksi bangunan komersial.Sumber: FreepikCara Menentukan Kebutuhan Papan GypsumBerikut ini adalah sejumlah cara menentukan kebutuhan papan gypsum yang sesuai dengan kebutuhan Kamu.1. Menghitung Luas RuanganHal pertama yang perlu dilakukan saat menggunakan material gypsum adalah mengetahui kebutuhan untuk setiap ruangan. Sebagai contoh, luas ruangan yang ingin Kamu tutup dengan papan gypsum adalah 4 m x 6 m. Luas ruangan tersebut dapat dihitung dengan mengalikan panjang dan lebarnya, yaitu 24 m2. 2. Menentukan Luas Lembar GypsumSelanjutnya, Kamu perlu mengetahui luas setiap lembar gypsum yang akan digunakan. Papan gypsum biasanya memiliki ukuran standar 1,2 m x 2,4 m yang setara dengan 2,88 m2. Sebaiknya, Kamu mencatat ukuran ini karena nantinya akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya.3. Menghitung Kebutuhan Lembar GypsumUntuk mengetahui jumlah lembar papan gypsum yang dibutuhkan, caranya adalah dengan membagi total luas ruangan dengan luas satu lembar gypsum, yaitu 24 m2 dibagi 2,88 m2 per lembar. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Kamu memerlukan 9 lembar gypsum untuk menutup ruangan tersebut.Baca Juga: Percantik Ruangan Kamu dengan Desain Interior Ala Film Wes Anderson Sumber: FreepikAplikasi Papan GypsumPapan gypsum dapat diaplikasikan dalam konstruksi bangunan baru dan renovasi. Penggunaannya yang fleksibel dan hasil akhir yang rapi membuat papan gypsum menjadi pilihan utama bagi banyak pemilik bangunan.1. Partisi RuanganPapan gypsum sering digunakan untuk membuat dinding interior atau partisi karena mampu memberi hasil yang rapi dan kokoh. Diaplikasikan bersama gypsum screw, papan gypsum dapat dipasang dengan lebih mudah. Dengan ketebalan yang bervariasi, papan gypsum dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur dinding yang diinginkan. Contohnya, papan gypsum seperti Indoboard Gypsum dengan ketebalan 9 mm sudah sangat cocok untuk aplikasi pada gudang pabrik industri, hunian, dan ruang perkantoran.2. PlafonSelain dinding partisi, papan gypsum juga digunakan sebagai plafon. papan gypsum juga memungkinkan pemasangan plafon dengan desain yang beragam, mulai dari plafon datar hingga plafon timbul dengan berbagai motif dan bentuk.Biasanya, ketebalan yang lebih tipis (9 mm) banyak dipilih untuk mengoptimalkan beban pada struktur rangka plafon. Penggunaan gypsum untuk plafon memiliki beberapa keunggulan, seperti kemampuan menahan api dan menyerap suara.Baca Juga: Cara Pasang Plafon Gypsum Beserta Alat dan Bahan yang Kamu Butuhkan 3. Ornamen DindingPapan gypsum dapat dipotong dan dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan. Oleh karena itu, gypsum sangat fleksibel dan bisa dibentuk sebagai ornamen dinding. Ornamen dari papan gypsum dapat memberikan sentuhan estetika tambahan pada ruangan, seperti panel dinding bertekstur atau hiasan relief.Pada dasarnya, pembuatan ornamen dinding dengan papan gypsum membutuhkan keterampilan khusus. Adapun ornamen dinding dapat berupa cetakan dekoratif dan lis plafon dengan gypsum. Kamu dapat membuat detail arsitektural yang elegan dan memperkaya tampilan interior. 4. Partisi di DapurPenggunaan papan gypsum sebagai partisi di dapur memungkinkan fleksibilitas dalam desain dan tata letak dapur. Partisi ini bisa digunakan untuk membuat dapur semi-terbuka, memberikan rasa lapang dengan tetap membatasi area memasak agar lebih rapi dan terorganisir.Meski secara alami material gypsum tidak terlalu tahan terhadap kelembapan tinggi, Kamu bisa menggunakan papan gypsum yang water resistant. Papan gypsum water resistant ini biasanya dilapisi dengan bahan khusus yang mencegah penyerapan air, menjadikannya pilihan yang baik untuk dapur.5. Pelapis DindingSelain digunakan sebagai plafon dan dinding partisi, papan gypsum juga dapat diaplikasikan sebagai pelapis dinding. Sebagai solusi alternatif pengganti acian, gypsum untuk pelapis dinding memastikan hasil finishing dinding yang dapat mengoptimalkan penggunaan air hingga 90 persen.Sebagai pelapis dinding, papan gypsum memberikan permukaan yang mulus dan bebas retak rambut. Dengan sifatnya yang ringan, papan gypsum tidak memberikan beban berlebih pada struktur bangunan.PenutupDemikianlah informasi seputar ukuran papan gypsum, dari ukuran standar, lebih kecil dari ukuran standar, dan dimensi papan gypsum yang bisa dikustomisasi. Dari aplikasi untuk partisi, plafon hingga pelapis dinding, papan gypsum menjadi pilihan cerdas sebagai solusi perencanaan proyek renovasi atau konstruksi baru dengan lebih efisien dan efektif.Semoga artikel ini bermanfaat bagi Kamu yang sedang mencari papan gypsum yang sesuai kebutuhan Kamu. Untuk informasi dan tip menarik lainnya, pantau terus situs web GNET Indonesia!

Read More

Published: 09 August 2024

8 Jenis Baja Ringan: Fungsi dan Perbedaan Bentuknya

Baja ringan menjadi pilihan populer dalam konstruksi bangunan modern, khususnya untuk hunian. Ringan, kuat, dan mudah dipasang menjadi beberapa alasan baja ringan banyak dipilih. Namun, dengan beragam jenis baja ringan yang tersedia, memilih baja ringan yang tepat bisa menjadi sedikit membingungkan. Selain kekuatan dan ketahanan bangunan, pemilihan baja ringan yang tepat juga akan memengaruhi efisiensi biaya dan waktu pengerjaan. Sebagai solusi, mari simak beberapa jenis baja ringan untuk hunian beserta dengan fungsi dan ukurannya dalam artikel ini!Jenis-Jenis Baja RinganBaja ringan memiliki jenis dan profil beragam, sekaligus fungsi dan aplikasi yang berbeda pula. Berikut adalah tujuh jenis baja ringan yang umum digunakan dalam konstruksi rumah.Sumber: Pixabay1. Baja Ringan Kanal CJenis baja ringan yang pertama adalah baja ringan dengan kanal “C”. Baja ringan kanal “C” ini juga terkenal dengan sebutan lipped channel. Sesuai namanya, baja ringan kanal“C“ memiliki bentuk seperti huruf “C”. Pada umumnya, baja ringan kanal “C” sering digunakan untuk aplikasi kuda-kuda pada atap. Namun, tak jarang juga baja ringan kanal “C” digunakan untuk menopang struktur bangunan yang bebannya tidak terlalu berat, seperti aplikasi kanopi.Baja ringan kanal “C” dikenal karena daya tahan yang kokoh dan kemampuannya untuk menahan beban vertikal dan horizontal. Selain itu, kanal “C” juga memungkinkan berbagai konfigurasi dan desain struktural sesuai kebutuhan Kamu.2. RengMasih pada material atap, jenis baja ringan selanjutnya adalah reng. Material reng adalah jenis baja ringan yang digunakan sebagai penyangga atap baja ringan dan memiliki profil berbentuk trapesium. Terdapat beberapa tipe reng yang umum di pasaran, seperti R25, R30, R32, dan R34 dengan ketebalan hingga 0,45 mm.Reng membantu mendistribusikan beban genteng secara merata ke seluruh rangka atap. Selain itu, reng juga berfungsi sebagai pengikat antara genteng dan rangka atap guna  memberikan stabilitas tambahan dan mencegah genteng bergeser atau jatuh.Sumber: Freepik3. Atap SpandekSpandek merupakan jenis baja ringan yang digunakan sebagai material penutup atap. Pada umumnya, atap spandek memiliki profil gelombang yang beragam, gelombang pendek hingga tinggi. Adanya profil berbentuk gelombang ini akan memberikan membuat air hujan mengalir dengan mudah dan memberikan kekuatan tambahan.Biasanya, atap spandek terbuat dari bahan galvalume sehingga tahan terhadap korosi. Selain itu, atap spandek dijadikan sebagai solusi penutup atap karena sifatnya yang ringan, kokoh, dan tahan lama. Spandek juga lebih fleksibel dan memiliki risiko kebocoran minimal.Baca Juga: Mengenal Pengertian Atap Spandek, Jenis, dan Keunggulannya untuk HunianSumber: Pinterest4. Floor DeckJenis baja ringan selanjutnya datang dari lini lantai. Floor deck biasanya diaplikasikan di bagian lantai bangunan bertingkat. Floor deck atau yang dikenal sebagai bondek berperan sebagai pelapis dan bertugas menopang lantai beton. Floor deck memiliki bentuk gelombang yang mencengkram beton dengan lebih baik sehingga meningkatkan kekuatan struktural lantai, seperti teknologi concrete interlocking yang dimiliki GNET Floordeck. Ini memastikan kelekatan sempurna dengan struktur lantai. Dibandingkan triplek dan papan kayu, floor deck lebih efisien karena bisa digunakan sebagai bekisting dan tidak perlu dibongkar setelah proses pengecoran. Bukan hanya hunian, floor deck biasanya juga digunakan untuk pabrik, gudang, carport, dan garasi.5. HollowJenis baja ringan selanjutnya adalah baja ringan hollow atau yang disebut juga Rectangular Hollow Section (RHS). Memiliki bentuk profil persegi dengan rongga di bagian tengah, hollow mampu memberikan kekuatan struktural yang baikdengan berat yang ringan.Hollow sangat terkenal digunakan untuk rangka partisi dinding. Penggunaannya dalam dinding memberikan kekuatan tambahan dan memastikan dinding tetap tegak dan stabil. Bukan hanya itu, hollow juga sering digunakan untuk kanopi, miling, pagar, dan pintu gerbang.Contohnya, jika Kamu ingin menggunakan besi hollow untuk pagar, sebaiknya menggunakan hollow berukuran 40 x 40 dengan ketebalan 1,6 mm. Biasanya pagar rumah menggunakan hollow galvanis yang dilapisi finishing dari zinc coating sebanyak 97 persen.6. Wall AngleJenis baja ringan selanjutnya adalah wall angle atau yang sering disebut sudut dinding. Wall angle berbentuk siku-siku dan profilnya mirip dengan huruf "L", serta memiliki dua sayap yang membentuk sudut 90 derajat.Fungsi wall angle adalah untuk menyangga struktur furing dan panel plafon. Wall angle juga mampu meningkatkan daya tahan sistem struktural plafon, dinding, dan partisi. Material ini bisa menyembunyikan sambungan antara langit-langit dan dinding sehingga memberi tampilan yang estetik.Baca Juga: Berbagai Keunggulan Baja Ringan Untuk Rangka RumahSumber: Pixabay7. Kanal USesuai namanya, baja ringan kanal “U” memiliki profil seperti bentuk huruf "U". Baja ringan kanal “U” juga terkenal dengan istilah UNP. Biasanya, baja ringan profil U digunakan sebagai penutup dudukan atap dan dinding, kerangka dari komponen konstruksi, dan penopang jembatan berukuran kecil.Besi UNP ini juga sering diserupakan dengan WF atau I-Beam. Namun, UNP memiliki bobot yang lebih ringan sehingga tidak akan memberikan beban berlebih pada struktur bangunan Kamu. Baja ringan kanal “U” tersedia dalam berbagai ukuran, tetapi umumnya berukuran panjang 6 m di pasaran. 8. TrussBaja ringan truss atau yang dikenal juga sebagai rangka atap baja ringan, adalah salah satu komponen utama dalam konstruksi atap modern. Material ini sangat terkenal sebagai komponen dari kuda-kuda atap.Truss berfungsi mendistribusikan beban dan memberikan dukungan yang kokoh untuk atap spandek. Material truss menjadi sistem rangka yang terdiri dari beberapa komponen, termasuk  equal angle, baja ringan kanal “L” (unequal angle), dan baja ringan kanal “C” (lipped channel).Sumber: FreepikTips Memilih Baja Ringan BerkualitasMemilih baja ringan berkualitas sangat penting untuk memastikan struktur bangunan aman dan tahan lama. Berikut adalah beberapa tip yang membantu Kamu memilih baja ringan berkualitas.1. Memiliki Sertifikat ResmiSaat memilih baja ringan, pastikan produk memiliki sertifikat resmi dari badan standar yang diakui, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI). Sertifikasi ini memastikan bahwa baja ringan telah melalui berbagai pengujian yang ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.Sebagai contoh, sertifikasi kesesuaian profil rangka baja ringan dengan kode SNI 8399:2017. Sertifikat ini menetapkan syarat bahan baku, mutu, cara pengujian, cara pengambilan contoh, syarat lulus uji, dan syarat penandaan profil rangka baja ringan. 2. Ketebalan dan Dimensi Ketebalan dan dimensi baja ringan adalah faktor penting yang memengaruhi kekuatan dan kestabilan struktur. Tentunya ketebalan ini harus sesuai dengan ketentuan dari SNI produk. Pasalnya, baja ringan yang terlalu tipis tidak cukup kuat untuk menahan beban konstruksi yang berat. Sebagai contoh, untuk membuat rangka atap, Kamu harus menggunakan baja ringan yang kuat dan tangguh, seperti truss. Material truss ini tentunya harus memiliki tebal 0,75 hingga 1 mm. Ini akan berbeda dengan hollow yang biasanya memiliki ketebalan lebih tipis, yaitu 0,3 mm sehingga lebih cocok untuk partisi.3. Sudah Dilapisi Aluminium-ZincBaja ringan yang dilapisi dengan aluminium-zinc sering disebut sebagai baja galvalume. Baja ringan galvalume menawarkan perlindungan tambahan dibandingkan dengan baja yang hanya dilapisi zinc. Biasanya, makin tebal pelapisnya, maka ketahanan korosinya makin lama.Sebagai contoh, estimasi ketahanan karat dalam kondisi normal pada baja ringan AZ 100 mencapai 10 hingga 20 tahun. Lapisan AZ ini berfungsi sebagai penghalang antara baja dan lingkungan guna mencegah reaksi kimia yang dapat menyebabkan karat. 4. Distributor TepercayaSelain kualitas baja ringan itu sendiri, Kamu juga perlu memperhatikan distributor. Produsen yang tepercaya biasanya akan menjaga kualitas produk mereka untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan. Kamu dapat mencari ulasan dan rekomendasi dari profesional konstruksi yang berpengalaman guna memastikan kualitas produk. Selain itu, carilah distributor yang memberikan pelayanan dan dukungan teknis yang sesuai. PenutupDemikianlah informasi seputar berbagai jenis baja ringan yang digunakan pada hunian. Dari baja ringan profil C, reng, atap spandek, floor deck, hollow, wall angle, kanal “U”, dan truss, Kamu dapat merangkai setiap jenis baja ringan ini menjadi satu kesatuan. Pemilihan baja ringan yang tepat dapat memberikan solusi konstruksi yang kuat, tahan lama, dan efisien.Apabila Kamu sedang mencari berbagai produk dari baja ringan, seperti GNET Baja Ringan dari bahan galvalume berkualitas, percayakan saja pada GNET Indonesia. Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mengonsultasikan kebutuhan Kamu!

Read More

Published: 11 August 2024

10 Cara Bikin Kusen dari Baja Ringan dan Tips Memilihnya

Selain sebagai kuda-kuda atap rumah, apakah Kamu tahu bahwa baja ringan juga dapat digunakan dalam pembuatan kusen? Kusen sendiri merupakan bagian yang sangat penting dalam menopang pintu dan jendela. Lalu, bagaimana cara bikin kusen dari baja ringan?Menggunakan baja ringan sebagai material kusen memiliki banyak keuntungan, seperti lebih tahan lama, anti karat, dan lebih ringan dibandingkan dengan kusen kayu. Agar lebih memahaminya, mari simak sejumlah tahapan dalam membuat kusen dari baja ringan dalam artikel ini!Cara Bikin Kusen dari Baja RinganMembuat kusen dari baja ringan tentunya memerlukan perencanaan yang matang dan keterampilan yang baik. Meski mudah, sebaiknya Kamu meminta bantuan tukang bangunan atau aplikator profesional dalam pembuatan kusen baja ringan agar hasilnya optimal.1. Mempersiapkan Alat dan BahanLangkah pertama dalam membuat kusen dari baja ringan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Beberapa alat yang biasanya digunakan dalam pembuatan kusen dari baja ringan, di antaranya adalah bor listrik, gerinda tangan, gunting baja ringan, penggaris siku, meteran, dan pensil atau penanda.Sementara itu, bahan-bahan yang diperlukan, termasuk baja ringan kanal C dengan ketebalan 0,75 mm, hollow baja ringan ukuran 4 cm x 2 cm dengan ketebalan lebih dari 0,2 mm, roofing screw 15 mm, dan paku rivet 4 mm x 11 mm.Sumber: Freepik2. Mengukur Ukuran TembokSetelah alat dan bahan telah dipersiapkan, langkah berikutnya adalah mengukur tembok yang akan dipasang kusen. Mulailah dengan mengukur tinggi tembok dari lantai hingga titik tertinggi tempat kusen akan dipasang. Selain itu, ukur juga lebar tembok tersebut.Apabila diperlukan, Kamu bisa mengukur kedalaman tembok untuk memastikan bahwa kusen memiliki ketebalan yang cukup untuk dipasang dengan baik. Langkah tersebut penting untuk memastikan kusen dapat melekat dengan tembok secara presisi.Sumber: Freepik3. Menentukan Kebutuhan Baja RinganSetelah mengetahui dimensi tembok yang akan dipasang kusen, selanjutnya adalah mengukur kebutuhan baja ringan. Baja ringan yang digunakan untuk kusen biasanya baja ringan kanal C dengan ketebalan 0,75 mm untuk daya tahan dan kekuatan yang optimal. Untuk kebutuhan kusen, umumnya Kamu membutuhkan 3 bagian baja ringan. Pertama, 2 buah baja ringan yang ukuran panjangnya menyesuaikan sisi tembok bagian samping kanan dan kiri. Selanjutnya, 1 baja ringan dengan ukuran yang lebih pendek untuk sisi bagian atas kusen. Baca Juga: 6 Tips Merawat Baja Ringan, Supaya Awet dan Anti KorosiSumber: Freepik4. Memotong Baja RinganSetelah mengetahui kebutuhan baja ringan, langkah selanjutnya adalah memotong baja ringan yang sudah disesuaikan panjangnya pada tahap sebelumnya. Dalam langkah ini, Kamu harus membuat profil baja ringan di bagian atas dan samping kusen.Untuk membuat kusen bagian atas, buatlah pola kuncian sudut dalam dengan memotongnya sejauh 3,5 cm dari ujung kusen menggunakan gerinda tangan. Kemudian, gunting bagian samping baja ringan membentuk 45 derajat secara miring. Setelah itu, tekuk bagian tengah baja ringan yang berbentuk trapesium ke bagian dalam sampai membentuk siku 90 derajat menggunakan tang. Sementara untuk kusen baja ringan bagian samping, Kamu tidak memerlukan pembuatan profil. 5. Menyambungkan Baja Bagian Atas dan SampingSekarang, Kamu sudah memiliki bagian-bagian rangka kusen yang siap disambungkan. Pertama-tama, rangkai rangka kusen baja ringan terlebih dahulu sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah itu, sambungkan baja ringan potongan pendek ke dua potongan panjang.Dalam tahap ini, Kamu dapat menggunakan bantuan klem c atau tang buaya untuk menjepit baja ringan potongan pendek dan panjang. Selanjutnya, kunci dua sambungan tersebut dari posisi samping menggunakan roofing screw di dua sisi kusen.Sumber: Freepik6. Mengencangkan Pertemuan Setiap SudutUntuk memastikan kekuatan kusen, Kamu harus mengencangkan setiap pertemuan sudut baja bagian atas dan samping. Pertama-tama, sesuaikan bagian bawah dan atas kusen. Agar tidak bergeser, Kamu bisa memasang reng pada bagian bawah rangka kusen menggunakan baut yang nantinya bisa dilepas.Setelah itu, bor pertemuan sudut antara kusen bagian atas dan samping dengan paku rivet, serta menggunakan mata bor 4,5 mm. Pastikan setiap sudut telah melekat secara sempurna dan tidak ada celah.Baca Juga: 5 Tips Membuat Kandang Ayam dari Baja Ringan yang Kokoh dan Awet7. Membuat Penopang di Setiap Sisi Bagian Dalam KusenLangkah selanjutnya adalah membuat penopang di setiap sisi bagian dalam kusen menggunakan hollow baja ringan ukuran 4 cm x 2 cm. Pertama-tama, Kamu harus mengukur dan memotong hollow sesuai dengan panjang kusen baja ringan bagian dalam pada sisi atas dan samping.Setelah itu, letakkan hollow berukuran pendek ke bagian dalam kusen bagian atas dan bor menggunakan paku rivet dari posisi belakang. Selanjutnya, pasang hollow panjang di bagian dalam sisi samping kusen. Kemudian, masukkan ujungnya di bagian pertemuan dengan hollow pendek tadi hingga keduanya saling mengunci.Perlu dicatat, untuk hollow bagian samping kusen, buatlah pola kuncian sudut dalam sepanjang 1,5 cm. Selanjutnya, tekuk bagian tengah hollow dan potong bagian samping kanan dan kiri hollow secara miring 45 derajat. Setelah melalui tahap tersebut, rangka kusen baja ringan Kamu sudah siap.Sumber: Freepik8. Menyiapkan Lubang Sekrup untuk Pemasangan di TembokSebelum memasang kusen di tembok, Kamu perlu menyiapkan lubang sekrup pada baja ringan. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pemasangan kusen kokoh dan presisi.Untuk membuat lubang sekrup, caranya adalah dengan membuat lubang pada baja ringan di posisi yang akan ditempelkan ke tembok. Sebagai tambahan informasi, Kamu juga dapat menggunakan sekrup ukuran S8 yang panjangnya 7 cm. Selanjutnya, buat lubang di posisi tengah sejauh 30 cm dari bagian atas menggunakan bor. 9. Memasang Kusen di TembokSebelum melakukan pemasangan kusen, pastikan area tempat yang akan dipasang kusen telah bersih dari debu dan kotoran. Selanjutnya, bor tembok dan pasang fischer sebagai alat yang membantu mengaitkan sekrup.Setelah itu, pasang rangka kusen yang telah dibuat di posisi dinding pintu. Jika diperlukan, Kamu juga dapat menggunakan waterpass untuk menyesuaikan posisi vertikal dan horizontal yang tepat. Selanjutnya, tandai lubang sekrup di bagian tembok dan bor menggunakan mata bor berukuran 8 mm. Setelah lubang sekrup selesai, selanjutnya adalah memasang kusen menggunakan sekrup dari posisi luar hingga kusen melekat sempurna dengan tembok. Kamu dapat memasang 2 sekrup di bagian atas dan 2 sekrup untuk bagian bawah. 10. Memastikan Pemasangan Kusen PresisiSetelah kusen dipasang di tembok, lakukan pengecekan awal untuk memastikan bahwa semua komponen kusen terpasang dengan benar. Selain itu, gunakan waterpass untuk memeriksa posisi kusen guna memastikan bahwa kusen benar-benar lurus.Selanjutnya, periksa semua sekrup dan sambungan terpasang dengan kencang dan tidak ada yang longgar. Selain itu, coba pasang pintu tersebut untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik. Sumber: FreepikTips Memilih Baja Ringan Untuk KusenSelain memberikan dukungan struktural yang baik, baja ringan berkualitas juga berperan dalam efisiensi biaya jangka panjang. Berikut ini adalah sejumlah tip dalam memilih baja ringan untuk kusen.1. Memperhatikan Kualitas Baja RinganKualitas baja ringan sangat menentukan kekuatan dan daya tahan kusen. Beberapa faktor yang menentukan daya tahan baja ringan, seperti ketebalan baja dan lapisan anti karat. Sebaiknya, ketebalan baja ringan yang digunakan untuk kusen pintu adalah 7,5 mm hingga 1 mm. Bukan hanya itu, sebaiknya pilih baja ringan dari galvalume dengan lapisan AZ (Aluminium-Zinc). Lapisan ini mampu melindungi baja dari korosi, terutama di lingkungan yang lembap. Baja ringan yang berkualitas ini tentunya bisa Kamu dapatkan dari distributor tepercaya.2. Memeriksa Sertifikasi dan StandarMemeriksa sertifikasi dan standar pada baja ringan merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas dan keandalan material yang digunakan. Sertifikasi dan standar menunjukkan bahwa baja ringan telah melalui proses pengujian yang ketat dan memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh lembaga berwenang.Di Indonesia, salah satu sertifikat yang perlu dimiliki baja ringan adalah SNI. Beberapa SNI yang berlaku untuk baja ringan, yaitu SNI 4096:2007 yang merupakan SNI untuk bahan baku dan SNI 8399:2017 sebagai SNI profil rangka atap baja ringan.Baca Juga: Cara Pasang Kusen Pintu dan Jendela Bersama Gnetion3. Mengecek Jenis dan Profil Baja RinganMemahami jenis dan profil baja ringan sangat penting ketika memilih material untuk kusen. Jenis dan profil yang tepat akan memengaruhi kemudahan dalam pemasangan dan estetika kusen secara keseluruhan.Sebagai contoh, jenis baja ringan yang tepat untuk membuat kusen adalah baja ringan kanal C sebagai struktur utama dan  baja ringan hollow untuk struktur penopang. Sementara itu, meski digunakan dalam proses pembuatan rangka, tetapi reng hanya ditujukan sebagai penopang sementara saja. 4. Menyesuaikan dengan Kebutuhan DesainKetika memilih baja ringan untuk kusen, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan desain bangunan. Baja ringan menawarkan fleksibilitas dalam berbagai desain arsitektur, baik untuk proyek hunian maupun komersial.Sebagai contoh, untuk rumah bergaya minimalis, Kamu dapat menggunakan baja ringan dengan profil yang ramping dan finishing yang rapi, seperti baja ringan kanal C dan hollow dengan ketebalan yang sesuai. Selain itu, dengan fleksibilitasnya, baja ringan dapat dibuat menjadi berbagai pola yang menyesuaikan kebutuhan kusen Kamu.5. Mempertimbangkan Harga dan AnggaranDalam memilih baja ringan untuk kusen, faktor harga dan anggaran memainkan peran penting yang tidak boleh diabaikan. Pertama-tama, buat daftar lengkap kebutuhan baja ringan berdasarkan jenis dan jumlah yang diperlukan. Setelah kebutuhan proyek diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan berapa banyak dana yang dialokasikan untuk pembelian baja ringan. Namun, jika anggaran sangat rendah, pertimbangkan untuk mencari alternatif merek lain dengan kualitas yang tak kalah bagus dari sebelumnya.Penutup Bagaimana, apakah sekarang Kamu sudah memahami cara bikin kusen dari baja ringan? Dari menentukan kebutuhan baja ringan, memotong dan menyambung potongan baja ringan, mengencangkan setiap pertemuan setiap sudut, membuat penopang di bagian dalam kusen hingga memasang kusen di tembok, Kamu dapat membuat kusen yang kokoh dan presisi.Apabila Kamu sedang merencanakan pembuatan kusen, pertimbangkan untuk mendapatkan baja ringan dari GNET Indonesia. Kami menyediakan GNET Baja Ringan dan GNET Hollow yang menggunakan material galvalume sehingga lebih tahan karat dengan kekuatan maksimal.Segera konsultasikan kebutuhan Kamu bersama tim GNET Indonesia. Untuk informasi menarik lainnya seputar material bahan bangunan, pantau terus situs web GNET Indonesia!

Read More

Published: 09 August 2024

7 Bahan Dinding Partisi yang Kokoh, Apa Material Terbaik?

Membagi ruangan menjadi lebih fungsional dan privasi terjaga merupakan salah satu tujuan utama dalam desain interior. Inilah pentingnya dinding partisi sebagai solusi untuk mewujudkannya. Namun, untuk partisi yang kokoh dan tahan lama, Kamu perlu memahami berbagai bahan dinding partisi yang tersedia di pasaran. Dari bahan gypsum yang mudah dipasang hingga batu bata yang kuat dan tahan lama, setiap bahan partisi memiliki kelebihannya yang unik. Sebagai solusi, dalam artikel ini GNET Indonesia akan mengupas tuntas tujuh bahan dinding partisi yang sesuai dengan kebutuhan Kamu. Material Bahan Dinding PartisiMemilih material partisi yang tepat tidak hanya harus estetik, melainkan juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kekuatan, ketahanan, dan kemudahan pemasangan. Berikut ini adalah sejumlah material bahan dinding partisi yang umum digunakan.Sumber: Freepik1. GypsumMaterial bahan dinding partisi pertama adalah gypsum. Bahan gypsum merujuk pada salah satu bahan partisi yang paling populer dan sering digunakan dalam konstruksi modern. Gypsum terkenal sebagai mineral sulfat hasil kompos yang dihasilkan dari kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 2H2O). Gypsum juga dikenal dengan sebutkan wallboard, drywall, dan papan plaster. Material gypsum banyak dijadikan sebagai partisi karena mudah dipasang, tahan api, dan biaya terjangkau. Selain itu, gypsum juga dapat diaplikasikan dengan berbagai desain dan finishing.Material gypsum mudah rusak jika terkena air sehingga tidak disarankan untuk ruangan yang terus-menerus basah. Namun, kini sudah tersedia papan gypsum yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat air. Bentuknya seperti kalsium silikat yang kekuatannya mendekat batu bata.Baca Juga: Tips Jitu Memasang Partisi Gypsum Kedap Suara, Kokoh, dan Tahan Lama2. Cement BoardBahan partisi dinding selanjutnya adalah cement board atau yang disebut juga papan semen. Cement board dibuat dari kombinasi partikel lignoselulosa dan semen portland yang digunakan sebagai pengikat. Papan semen menjadi alternatif dari gypsum karena lebih tahan cuaca, tahan api, dan tahan serangga. Untuk tahap finishing, pemasangan cement board memerlukan keteliatian yang tinggi. Permukaannya yang keras memerlukan bahan pengisi khusus untuk menutup sambungan dan memberikan hasil akhir yang halus. Proses ini membutuhkan waktu dan keterampilan ekstra.3. Bahan PolycarbonateSesuai namanya, partisi polycarbonate terbuat dari bahan carbonate, yaitu polimer termoplastik yang memiliki bobot ringan. Meski bergantung pada ketebalan dan kualitas material, umumnya bahan polycarbonate memiliki umur pakai hingga 30 tahun.Salah satu daya tarik utama polycarbonate adalah transparansinya. Material ini memungkinkan cahaya alami menembus partisi sehingga sangat bermanfaat untuk ruang yang memerlukan banyak pencahayaan. Sumber: Freepik4. KacaSebagai partisi, kaca dapat memberikan tampilan yang elegan dan modern, serta meningkatkan pencahayaan alami dalam ruangan. Adapun beberapa jenis kaca yang dapat Kamu gunakan sebagai partisi, seperti kaca extra clear, kaca texture, kaca buram dengan kaca acid, kaca cermin bermotif, dan kaca fabric glass. Dibandingkan dengan bahan polycarbonate, partisi kaca lebih rentan pecah, terutama jika terkena benturan keras. Namun, tak perlu khawatir karena Kamu dapat menggunakan material yang lebih kokoh, seperti kaca tempered dan kaca laminasi.5. Balok RosterIstilah balok roster pasti sudah tak asing lagI karena terkenal sebagai sistem ventilasi. Namun, roster seringkali digunakan sebagai partisi ruangan dengan berbagai motif dan dapat menambah nilai dekoratif pada tampilan fasad bangunan atau interior ruangan.Pada umumnya, balok roster terbuat dari campuran elemen tanah, seperti pasir, semen, tanah liat, dan batu alam. Dengan material penyusunnya tersebut, membuat balok roster lebih kuat dan tahan lama. Meski begitu, penting juga untuk tidak memberi beban berlebih pada roster.Baca Juga: Mengenal Fungsi Partisi Ruangan untuk Buat Rumah Kamu Kian Nyaman6. Batu BataHampir sama dengan balok roster, kekuatan batu bata sebagai partisi juga tidak perlu diragukan lagi. Batu bata menjadi bahan partisi yang sering digunakan, terutama untuk bangunan tempat tinggal yang akan memberi kesan alami. Batu bata terbuat dari tanah liat atau tanah hitam yang dibakar pada suhu tinggi. Inilah yang menjadikannya sebagai material yang keras, padat, dan kuat. Untuk membuat partisi yang kokoh, batu bata dibuat di atas mortar yang selanjutnya diberikan plester dan acian, serta cat.7. KayuBahan dinding partisi selanjutnya adalah kayu. Material kayu menjadi material paling serbaguna yang digunakan dalam konstruksi. Material ini dikenal karena keindahan alami, fleksibilitas dalam desain, serta kemampuan untuk memberikan suasana alami pada ruangan. Meski estetik dan lebih mudah dipasang, tetapi kayu memiliki daya tahan yang rendah terhadap air dan api. Selain itu, Kamu juga harus melakukan perawatan berkala, seperti pelapisan dan pembersihan untuk menjaga keindahan, serta ketahanannya.Apa Bahan Dinding Partisi yang Terbaik?Memilih bahan dinding partisi yang tepat tentunya menjadi sangat penting dalam proyek konstruksi dan renovasi. Adapun beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan dinding partisi, seperti kondisi lingkungan, kemampuan isolasi suara, estetika, keamanan, ketahanan, kemudahan pemasangan, perawatan, dan biaya. Untuk mendapatkan estetika alami, mudah dibentuk, dan tampilan beragam, material kayu dapat menjadi pilihan cerdas. Sementara itu, jika Kamu menginginkan pencahayaan alami yang lebih banyak dan tampilan yang mewah, pertimbangkan untuk menggunakan material kaca.Jika Kamu memerlukan partisi yang lebih ringan, pertimbangkan gypsum dan polycarbonate. Sementara jika lebih mementingkan daya tahan, Kamu dapat menggunakan cement board, batu bata, balok roster.Sekarang, tak perlu khawatir untuk mencari dinding partisi karena GNET Indonesia menyediakan berbagai produk material partisi. Dari GNET Cement Board, Jayaboard Gypsum hingga Indoboard Gypsum, kami dapat menjadi solusi material partisi berkualitas tinggi. Untuk informasi lebih lanjut, segera konsultasikan kebutuhan Kamu dengan tim GNET Indonesia.Jangan lewatkan juga tip dan informasi menarik lainnya seputar material bahan bangunan hanya di situs web GNET Indonesia!

Read More

Published: 01 August 2024

Cara Membuat Gapura dari Baja Ringan untuk 17 Agustus

Bagaimana cara membuat gapura dari baja ringan? Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus selalu diwarnai dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah menghias lingkungan dengan gapura. Saat ini, membuat gapura dari baja ringan menjadi tren yang kian populer.Baja ringan terkenal karena kelebihannya yang ringan, kokoh, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, dan tahan terhadap karat meskipun terkena air hujan. Penggunaan baja ringan juga memungkinkan pembuatan gapura dengan desain yang lebih bervariasi dan tahan lama. Sebagai solusi, dalam artikel ini, GNET Indonesia akan memandu Kamu untuk membuat gapura dari baja ringan.Cara Membuat Gapura dari Baja RinganBaja ringan menjadi pilihan cerdas bagi Kamu dan warga sekitar rumah Kamu yang ingin membuat gapura yang kokoh dan tahan lama. Berikut ini adalah langkah dalam membuat gapura dari baja ringan. Sumber: Freepik1. Menyiapkan Alat dan BahanLangkah pertama yang harus Kamu lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proyek pembuatan gapura baja ringan. Adapun alat yang perlu disiapkan meliputi gunting baja ringan, penggaris siku, roofing screw, meteran, dan bor listrik. Sebagai contoh, Kamu ingin membuat gapura setinggi 4 m dan lebar 5.5 m. Untuk itu, Kamu memerlukan baja ringan kanal "C" sebanyak 18 batang, 14 lembar atap spandek, dan 7 lembar nok atau rabung. Selain itu, siapkan juga alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan kacamata pelindung untuk melindungi diri dari kemungkinan cedera.2. Membuat Profil pada Baja RinganUntuk membuat gapura lebih estetik, Kamu bisa membuat profil atau motif pada baja ringan. Profil ini bisa berupa bentuk geometris atau pola khusus sesuai dengan preferensi. Sebagai contoh, bentuk lingkaran di tengah batang baja ringan. Untuk membuat profil ini, Kamu dapat memotong baja ringan mengikuti pola profil yang diinginkan dengan menggunakan gunting baja ringan secara hati-hati. Sebelum memotong, sebaiknya buat pola terlebih dahulu menggunakan spidol atau penanda untuk memastikan bahwa pola yang dibuat sesuai dengan desain keseluruhan gapura. Baca Juga: Apa itu Baja Ringan? Rangka Atap Modern yang Awet dan Tahan Lama3. Membuat Rangka Utama Tiang Gapura Bagian KananTiang menjadi bagian penting pendukung seluruh struktur gapura. Pertama-tama, Kamu harus membuat tiang gapura sebelah kanan dan merangkai rangka baja ringan yang berbentuk balok dengan tinggi 4 m, serta panjang dan lebar 50 cm. Bentuk tiang tersebut dipilih karena memberikan stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk tiang yang hanya terdiri dari satu batang vertikal. Dengan demikian, distribusi beban menjadi lebih merata sehingga tiang mampu menopang berat rangka cremona dan kuda-kuda tanpa risiko melengkung atau roboh.Pertama-tama sambungkan dua batang baja ringan dan beri jarak 50 cm yang membentang secara horizontal. Untuk membuat sambungan antar baja ringan, Kamu bisa membuat siku dalam 90 derajat di salah satu ujung batang. Selanjutnya, sambungkan batang-batang baja ringan menggunakan roofing screw sebanyak empat sekrup.Sumber: Pinterest4. Membuat Penyangga Tiang Bagian KananUntuk memastikan bahwa tiang gapura memiliki stabilitas yang baik, Kamu perlu menambahkan penyangga horizontal di bagian tengah tiang menggunakan baja ringan kanal "C". Penyangga ini fungsinya sekaligus untuk menyatukan kedua sisi rangka baja ringan yang berhadapan.Pada langkah ini, Kamu bisa langsung menggabungkan dua rangka tiang yang telah dibuat. Langkah ini memerlukan tiga batang baja ringan tambahan yang dipasang di tiga titik utama, yaitu bagian atas, tengah, dan bawah dari kedua tiang. Batang baja ringan ini berfungsi sebagai penghubung yang menjaga jarak dan posisi kedua tiang tetap sejajar dan stabil.Untuk membuat sambungan penyangga, potonglah ujung batang baja ringan pada bagian sisi kanan dan kiri membentuk sudut 45 derajat. Ini akan memudahkan Kamu untuk menyambungkan penyangga ke tiang dengan rapat sehingga struktur menjadi lebih stabil dan tahan terhadap angin atau getaran.5. Membuat Rangka Utama Tiang Gapura Sisi KiriSetelah berhasil membuat tiang gapura sisi kanan, langkah berikutnya adalah membuat tiang gapura sisi kiri. Pada dasarnya, prinsip dasar pembuatan tiang kiri sama dengan tiang gapura sebelah kanan, baik ukuran, bentuk, maupun teknik pemasangan. Ini penting untuk memastikan keseimbangan dan simetri pada struktur gapura.Kamu perlu menyiapkan baja ringan kanal "C" yang sama seperti tiang kanan. Selain itu, potong juga baja ringan tersebut dengan ukuran yang sama, yaitu tinggi 4 meter dan buatlah siku dalam untuk sambungan membentuk 90 derajat. Saat merakit tiang kiri, pastikan bahwa setiap sudut dan sambungan benar-benar presisi. Kesejajaran antara tiang kiri dan kanan sangat penting agar ketika kedua tiang disambungkan nanti hasilnya akan membentuk struktur yang simetris dan kokoh.Baja Ringan: Begini Cara Memasang Baja Ringan, Kokoh dan Tahan LamaSumber: Freepik6. Membuat Cremona AtapCremona atap adalah komponen struktural penting dalam pembuatan gapura dari baja ringan. Jenis rangka atap cremona terdiri dari dua batang baja ringan yang dihubungkan oleh batang-batang pendek yang tersusun seperti tangga. Terdapat juga batang diagonal di antara bagian yang lebih pendek.Untuk gapura dengan lebar 5,5 m, Kamu perlu membuat cremona dengan panjang yang sama, yaitu 5,5 m. Dalam proses pembuatan, Kamu akan merangkai tiga batang baja ringan kanal "C" secara horizontal dengan urutan batang baja ringan pertama sebagai tulang utama, profil baja ringan sebagai hiasan, dan batang baja ringan kedua sebagai penutup struktur.Setelah posisi semua batang baja ringan telah diatur, Kamu perlu membautkannya menggunakan roofing screw dari sisi dalam baja ringan. Proses ini perlu diulang untuk membuat dua buah cremona yang identik. Pasalnya, satu cremona akan dipasang di sisi depan gapura, dan satu lagi di sisi belakang.7. Membuat BlandarSetelah kerangka cremona atap sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat blandar. Struktur blandar ini merupakan batang baja ringan yang nantinya akan ditumpangkan di bagian atas tiang. Blandar dibuat dengan menyatukan dua cremona menggunakan kanal baja ringan dan diletakkan di tengah-tengah sambungan. Kanal baja ringan ini berfungsi sebagai penghubung yang memberikan kekuatan tambahan pada sambungan cremona. 8. Membuat Kuda-Kuda AtapMembuat kuda-kuda atap merupakan salah satu langkah paling krusial dalam membangun gapura dari baja ringan. Kuda-kuda atap ini adalah struktur penopang utama yang akan menopang beban atap, termasuk genteng yang digunakan.Proses pembuatan kuda-kuda atap dimulai dengan merangkai baja ringan menjadi bentuk segitiga sama sisi. Setelah membentuk segitiga dasar, langkah selanjutnya adalah menambahkan batang penyokong. Batang penyokong ini ditempatkan di antara bentangan bawah segitiga dan puncak segitiga dengan panjang sekitar 35 cm. Untuk menyambungkan setiap batang baja ringan dalam rangka kuda-kuda, gunakan tipe sambungan 90 derajat, sama seperti yang digunakan pada bagian lain dari gapura. Setiap sambungan diperkuat dengan roofing screw dan sebaiknya Kamu memberikan empat sekrup di setiap titik sambungan untuk memastikan tidak ada bagian yang goyah atau lepas.9. Menyatukan Cremona dan Kuda-KudaSetelah kuda-kuda atap dan cremona selesai dirakit, langkah berikutnya adalah menyatukan dua rangka ini untuk membentuk struktur atap yang kuat dan stabil. Langkah pertama dalam menyatukan kuda-kuda dan cremona adalah menempatkan cremona di dalam kuda-kuda. Langkah selanjutnya adalah menyatukan cremona dengan kuda-kuda menggunakan roofing screw. Sekrup ini harus dipasang di setiap pertemuan antara batang cremona dan kuda-kuda. Ini dilakukan agar cremona dan kuda-kuda atap tumpang tindih. Pada beberapa desain, cremona dan kuda-kuda perlu dipasangkan dengan menggunakan bracket khusus untuk memberikan kekuatan tambahan. Selain memperkuat atap gapura, penyatuan cremona dan kuda-kuda juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap beban lateral, seperti angin kencang.Baca Juga: Tips Agar Tidak Tersengat Listrik Saat Memasang Baja RinganSumber: Freepik10. Memasang Genteng Baja RinganMulailah dengan menempatkan lembaran genteng baja ringan di atas kuda-kuda atap baja ringan. Pastikan genteng metal dipasang secara berurutan dari bawah ke atas dengan setiap lembaran saling tumpang tindih untuk mencegah kebocoran. Setelah genteng berada di posisi yang tepat, langkah berikutnya adalah memasang roofing screw untuk mengunci genteng pada kuda-kuda atap. Gunakan sekrup yang sesuai, dengan jarak antar sekrup sekitar 30-40 cm untuk memastikan genteng terpasang kuat dan tidak bergeser.Setelah genteng utama terpasang, langkah selanjutnya adalah pemasangan rabung atau nok atap. Nok ini berfungsi untuk menutup sambungan antara dua sisi atap yang bertemu di puncak, sehingga mencegah air masuk ke dalam struktur atap. 11. Memasang Rangka Tiang Gapura di TanahTahap berikutnya adalah memasang rangka tiang gapura di tanah.  Pertama-tama, buatlah lubang fondasi. Untuk menambah kekuatan fondasi, Kamu juga bisa menambahkan potongan baja ringan kanal "C" di bagian bawah kaki gapura yang berfungsi seperti cakar ayam agar cor lebih kuat. Ukuran lubang harus disesuaikan dengan dimensi tiang yang akan dipasang. Biasanya, kedalaman lubang fondasi berkisar antara 50 cm hingga 1 m, tergantung pada tinggi dan berat gapura. Langkah selanjutnya adalah pemasangan tiang gapura ke dalam lubang tersebut.Selanjutnya, masukkan tiang baja ringan ke dalam lubang dengan hati-hati, pastikan tiang tidak bergeser dari posisinya saat proses pemasangan. Setelah tiang berada di posisi yang tepat, isi lubang dengan campuran beton untuk menahan tiang dengan kuat di tempatnya.12. Memastikan Pemasangan Baja Ringan yang PresisiLangkah terakhir dalam proses pembuatan gapura dari baja ringan adalah melakukan pengecekan menyeluruh dan memastikan semua komponen telah dipasang dengan presisi. Selain itu, Kamu juga perlu memperhatikan setiap sambungan dan memastikan semua sambungan sudah kencang dan tidak ada bagian yang longgar.Setelah semua pengecekan selesai dan struktur dipastikan kokoh serta presisi, langkah terakhir adalah melakukan finishing pada gapura. Finishing ini bisa berupa pengecatan, pemasangan ornamen, atau dekorasi tambahan sesuai dengan tema atau kebutuhan acara. Penuhi Kebutuhan Baja Ringan dengan GNET Indonesia!Bagaimana, apakah Kamu sudah lebih memahami cara membuat gapura dari baja ringan? Mulai dari membuat rangka tiang gapura, cremona atap, blandar, dan kuda-kuda atap hingga memasang rangka baja ringan di tanah, setiap langkah yang dilakukan dapat membuat gapura Kamu menjadi lebih presisi.Apabila Kamu sedang mencari baja ringan yang kokoh, tahan lama, dan mampu bertahan di berbagai kondisi cuaca, pertimbangkan untuk mendapatkan GNET Baja Ringan. Terbuat dari galvalume dengan kandungan aluminium dominan, membuat GNET Baja Ringan lebih tahan terhadap korosif.Jadi, tunggu apa lagi? Segera konsultasikan kebutuhan Kamu dengan tim GNET Indonesia.Simak juga artikel dan informasi menarik lainnya seputar material bahan bangunan di situs web GNET Indonesia. 

Read More

Published: 17 August 2024