Apa itu Arsitektur Scandinavian?
Gaya arsitektur scandinavian adalah konsep konstruksi bangunan yang mulai banyak bermunculan pada abad terakhir ini. Arsitektur scandinavian sendiri merujuk pada negara-negara nordik, yakni Norwegia, Swedia, Denmark dan Islandia.Seiring perkembangan zaman dan pengaruh politik serta geografis, konsep arsitektur ini mulai menyebar dan banyak diaplikasikan pada hunian saat ini.
Sebelum abad ke-20 arsitektur scandinavia cenderung masih berkiblat pada konsep bangunan Eropa dan mulai beranjak pada konsep konstruksi vernakular. Akan tetapi, melihat kondisi geografis dari negara-negara Nordik cenderung tidak rata dan minim akan bahan material menjadikan konsep hunian scandinavian seperti yang kita tahu seperti sekarang.
Konsep vernakular tersebut lahir lantaran kurangnya ilmu pendidikan arsitektur formal di negara-negara tersebut. Alhasil para pekerja konstruksi di sana mengandalkan keterampilan dan kecerdikannya dalam membangun hunian dari waktu ke waktu.
Lahirnya gerakan konsep arsitektur scandinavia mulai dicetuskan pada tahun 1930 - an pada sebuah pameran di Stockholm. Pada kesempatan ini dua arsitek memperkenalkan konsep fungsional. Dari sinilah muncul arsitektur scandinavia yang kita kenali seperti sekarang. Gaya arsitektur yang mengedepankan fungsionalitas dibanding dekorasi visual berlebihan.
Karakteristik Arsitektur Scandinavian
Untuk mengenal lebih dekat karakteristik arsitektur scandinavian, berikut ada beberapa karakteristik yang perlu Kamu tahu.
1.Minimalis
Seperti yang sudah banyak dibahas sebelumnya bahwa arsitektur scandinavian sangatlah fokus pada nilai-nilai minimalis. Dengan mengedepankan fungsionalitas, desain hunian yang menganut konsep ini akan tampil sederhana, menekankan bentuk garis lurus dan memberikan kesan ruangan yang bersih dan rapi.
2.Menggunakan Material Kayu
Material kayu menjadi pilihan bahan bangunan utama dalam konstruksi hunian Scandinavian. Mulai dari dinding, atap, hingga lantai arsitektur ini akan menggunakan kayu. Kesan nyaman, klasik, elegan dan natural.
Untuk menambah estetika maksimal, Kamu dapat menggunakan GNET SPC Flooring. Terbuat dari material PVC dan batu kapur bermutu tinggi, membuat GNET SPC Flooring mempunyai durabilitas tinggi serta tahan air.
3.Pilihan Warna Netral
Jika pada rumah minimalis modern pemilihan warna lebih beragam. Berbeda dengan rumah dengan arsitektur scandinavian yang cenderung memilih warna seperti putih, krem, dan beige yang menyerupai kayu. Pemilihan warna netral dapat memberi kesan bersih, cerah dan membuat elemen dekorasi menjadi kian tampak.
4.Terdapat Sentuhan Alam
Hunian dengan gaya arsitektur scandinavian seringkali menonjolkan elemen alam, seperti pot bunga dan tanaman hias yang ditempatkan pada sudut-sudut ruangan. Keberadaan tanaman dan pot bunga dapat menghadirkan nuansa segar pada hunian.
5.Pencahayaan Alami
Arsitektur scandinavian pada dasarnya digunakan pada hunian di negara nordik dengan cuaca matahari yang minim. Untuk itu, rumah-rumah di sana mempunyai jendela-jendela besar sehingga memungkinkan cahaya alami dari matahari dapat masuk ke seluruh ruangan.
Inspirasi Arsitektur Scandinavian
Berikut ada beberapa inspirasi arsitektur scandinavian yang dapat menjadi referensi untuk Kamu.
1.Eksterior Rumah Scandinavian
Source: Pinterest
Wujudkan tampilan elegan dan estetik dengan mengaplikasikan eksterior hunian arsitektur scandinavian. Seperti pada gambar di atas, Kamu dapat mengaplikasikan warna cat beige yang menyerupai kayu sehingga kesan natural pun kian tampak. Jangan lupa untuk menerapkan jendela berukuran besar supaya rumah dapat memperoleh pencahayaan alami secara maksimal.
2.Ruang Tamu Scandinavian
Source: Pinterest
Setelah mengaplikasikan eksterior rumah, inspirasi selanjutnya ada pada ruang tamu bergaya arsitektur scandinavian. Pada gambar di atas tampak paduan warna cokelat dan putih. Tidak cuma pada ornamen dinding, penggunaan warna cokelat pada lantai hunian juga dapat menambah kesan alamiah ruangan.
3.Kamar Tidur Scandinavian
Source: Pinterest
Selain pada eksterior rumah dan ruang tamu, gaya arsitektur scandinavian juga dapat Kamu aplikasikan pada kamar tidur. Kamu dapat melihat contoh inspirasi pada gambar di atas. Tampak cat dinding putih dengan tempat tidur dan lantai berwarna coklat. Untuk menambah kesan scandinavian, kamar tidur tersebut dilengkapi dengan jendela berukuran besar.
Dengan adanya jendela, kamar tidur dapat memperoleh pencahayaan alami dengan cukup. Suhu ruangan pun terjaga sehingga pertumbuhan bakteri dan penyakit dapat diminimalisir.
Kesimpulan
Itulah ulasan tentang gaya arsitektur scandinavian. Setelah melihat pembahasan di atas apakah Kamu tertarik untuk mengaplikasikan konsep ini pada hunian Kamu? Jika tertarik Kamu bisa menggunakan lantai SPC Conch dari GNET Indonesia untuk menambah nuansa scandinavian di rumahmu.
Pemasangan yang mudah, tahan air dan tahan dengan penyusutan membuat SPC Conch dari GNET Indonesia mempunyai durabilitas maksimal. Tunggu apalagi? Langsung aja checkout produknya di halaman Official Store GNET Indonesia!